Pada tanggal 31 Oktober 2012 seolah menjadi hari
bersejarah bagi presiden negeri ini. Bagaimana tidak, presiden Indonesia
diberikan gelar “Knight Grand Cross in
the Order of The Bath” dari Ratu Kerajaan Inggris Ratu Elizabeth II.
Menurut SBY seharusnya rakyatnya berbangga diri atas penghargaan yang diterima
lewat dirinya di dunia internasional. Tetapi pertanyaannya apa dibalik gelar
yang diberikan Ratu Inggris ini kepada SBY?
Catatan sejarah Inggris jika dilihat penuh dengan
kejahatan terhadap umat manusia dan kaum muslim. Bagaimana tidak, Inggris salah
satu negara yang termasuk mengeruk kekayaan negara Indonesia. Sejarah dulu memperlihatkan bagaimana Inggris
mendukung pemerintah Hindia Belanda untuk menancapkan hegemoni penjajahannya di
Indonesia dengan membebaskan para tawanan dari tangan Jepang, hingga akhirnya
bisa dilawan oleh KH. Agus Hasyim Asy’ari dan KH. Wahab Hasbullah. Pasca
kemerdekaan pun Inggris dan sekutunya tidak berhenti menjajah negeri ini dengan
mengeruk kekayaan negeri, dan menyebarkan kebudaayan Barat. Dalam sejarah umat
muslim pun Inggris yang telah menghancurkan Khilafah Islamiyah di Turki dengan
kolusi bersama agennya Mustafa Kamal. Selain itu Inggris ada dibalik
penyerangan Amerika terhadap Irak dan Afghanistan. Begitulah catatan sejarah
hitam yang ditorehkan Negara Inggris, dan dari negeri Inggris itulah gelar yang
diterima SBY.
Sekarang Inggris ingin memperpanjang kontraknya di
Indonesia lewat British Petroleum (BP) yang merupakan perusahaan pengelolaan
gas blok Tangguh di Papua. Saat ini pabrik LNG BP Plc di Teluk Bintuni Papua
memiliki 2 train dengan kapasitas 7,6 juta metric ton LNG pertahun dan akan
ditambah menjadi 3 train yang diperkirakan sekitar 3.8 juta metric ton LNG
pertahun. Proposal ini pun dengan senang hati diterima oleh pemerintah RI. Persetujuan
kontrak pun ternyata disepakati setelah SBY resmi diberikan gelar dari Inggris
tersebut (nasional.kontan.co.id, 2/11)
Beginilah penguasa negeri ini, memberikan sumber daya
alam kepada negeri penjajah. Padahal negeri sendiri sedang dilanda kemiskinan.
Tidak ada bedanya penjajahan dulu dan sekarang, saat ini hanya dibungkus dengan
bungkus yang cantik, padahal negeri ini sedang dikeruk kekayaannya. Tidak sepantasnya penguasa negeri ini
mencari kemuliaan dengan gelar atau embel-embel apapun dari negeri penjajah
seperti Inggris. Karena kemuliaan hanya akan di dapat ketika menerapkan aturan
yang tidak memihak kepentingan golongan tertentu serta dicintai rakyatnya.
No comments:
Post a Comment