Thursday, November 28, 2013

Sinopsis Bab 1 “Beautiful as the Day” pada Novel Five Children and It karya Edith Nesbit

Novel Five Children and It adalah novel yang menceritakan 5 tokoh dan peri. Kelima anak tersebut adalah, Cyril dikenal sebagai Squirrel, Anthea dikenal sebagai Panther, Robert dikenal sebagai Bobs, Jane dikenal sebagai Pussy, Hilary - adik bayi mereka, yang selalu mereka panggil Lamb, dan peri yang dipanggil sebagai Psammead. Setting tempatnya di pedesaan di daerah Kent, sebelumnya mereka tinggal di London selama 2 tahun. Ketika di London, mereka menganggap hidup mereka seperti di penjara, karena mereka tidak di ijinkan keluar oleh orangtuanya. Sepertinya, ini ada kaitannya bahwa tinggal di kota lebih diperhatikan dan banyak orang-orang di kota lebih menjalani hidup masing-masing. Juga, banyak orang yang tinggal di kota lebih memikirkan bagaimana caranya untuk menghasilkan uang. Sepertinya sari hal tersebut akan muncul beberapa tindak kriminal seperti mencuri, merampok dan lainnya. Tingkat kriminalitas di kota lebih besar dibandingan di desa, makanya banyak perumahan di kota memiliki pagar yang tinggi. Hal tersebut bisa jadi karena mereka tidak ingin di ganggu, atau mereka ingin menghindari tindak pencurian. Selain itu, di novelnya di ceritakan bahwa anak-anak di kota banyak yang nakal tidak seperti di desa ketika anak-anak nya melakukan kesalahan, bibi, paman atau saudaranya akan menjelaskan mana yang benar dan salah.
Mereka tinggal bersama Martha, pengurus rumah tangga baru, karena ayahnya pergi dalam perjalanan bisnis dan ibunya pergi mengunjungi nenek mereka yang sedang sakit. Ketika di London, mereka benar-benar diawasi oleh kedua orangtuanya, tapi ketika tinggal di desa, mereka dititipkan ke pengurusnya. Ini menunjukan kekhawatiran kedua orangtua mereka lebih sedikit ketika anak-anaknya tinggal di desa. Dan juga asumsi saya kehadiran dan ketidakhadiran orangtua mereka bisa mempengaruhi hasrat mereka ketika meminta permintaan ke si peri.
Dalam bab 1, “Beautiful as the Day”, ketika mereka bermain dipantai dan menggali pasir mereka menemukan peri yang “berbeda” dari peri biasanya. Peri itu seperti gabungan beberapa hewan. Matanya ada ditanduknya seperti siput, telinganya seperti kelelawar, tubuhnya gendut seperti laba-laba ditutupi dengan bulu-bulu yang lembut dan tebal menutupi lengan dan kakinya seperti seekor monyet. Saat mereka tahu bahwa peri itu bisa mengabulkan permintaan, 4 tokoh anak-anak itu(karena Lamb masih kecil, dia tidak dilibatkan dalam meminta permintaan kepada perinya) meminta menjadi “cantik” kepada si perinya. “Cantik” yang mereka inginkan ternyata menjadi orang yang dewasa. Karena Hilarry/Lamb tidak dilibatkan, dia satu-satunya yang tidak mengalami perubahan. Pada awalnya, hillary sempat takut untuk dibawa sama kakak-kakaknya, tapi salah satu dari mereka berhasil membujuk Hillary. Ketika mereka pulang kerumah, Martha hanya membawa Hillary dan mengusir yang lainnya, karena mereka berubah. Dalam bagian ini, tokoh Hillary dan Martha menjadi sorotan karena Hillary sebagai anak kecil percaya kepada 4 tokoh anak-anak tersebut, sedangkan Martha yang bisa dikatakan sudah dewasa menganggap pengakuan (mereka yang telah berubah menjelaskan bahwa mereka adalah anak-anak tersebut) itu bohong dan mengusir mereka.

 Mereka pergi dan menunggu hingga matahari terbenam. Mereka kembali kerumah saat mereka telah kembali ke keadaan semula menjadi anak-anak. Martha bilang bahwa ada 4 orang dewasa yang mengaku sebagai mereka dan mencoba menipunya, namun Martha tidak mempercayai mereka, dan untungnya  4 anak-anak itu telah kembali. Sepertinya perkataan anak kecil lebih dipercaya dibandingkan orang dewasa. Apa ada kaitannya bahwa orang dewasa karena telah menjalani banyak hal lebih “bisa” untuk berbohong dibandingkan anak kecil? Ini juga menjadi catatan penting, karena setiap mereka memiliki hasrat selalu diakhiri dengan nilai-nilai yang mereka ambil dari sana sebagai pelajaran untuk tidak sembarang meminta permintaan. Lalu, yang digarisbawahi juga kenapa keinginan mereka menjadi cantik harus menjadi dewasa? kemungkinannya, ketika mereka melihat diri mereka berbeda dari orang-orang disekitar mereka yang kebanyakan adalah orang-orang dewasa membuat mereka ingin mengikuti apa yang mereka lihat. 

Wednesday, November 27, 2013


Beautiful as the Day

In my thesis, I will discuss the trilogy novel by Edith Nesbit. One of them is “Five Children and It.” In that novel, in chapter 1 “Beautiful as the Day”, the children wanted to be “beautiful” and they asked to their Fairy Tale “Psammead” to grant their wish.
"I wish we were all as beautiful as the day” (Nesbit, 12)
Psammead granted “beautiful” to be “Grow up” and in the end when they came back to their home, Martha, who was their servant did not know them and drove away them. In “The Mirror Stage as Formative of the Function of the I as Revealed in Psychoanalytic Experience” by Jacques Lacan, he said that “The child at an age when he is for a time, however short, outdone by the chimpanzee in instrumental intelligence, can nevertheless already recognize as such his own image in a mirror”.  Although they still “child” but they can see themselves in the mirror or they looked each other to recognize themselves. Lacan, in his essay, also stated the child could recognize themselves in the child’s own body, and the persons and things around him. For example, the child from the age at 5 months, when at the age he should crawl on hands and knees, but he wanted to stand up. It showed that he (the child) saw he person around him who can stand even run, and he wanted to follow that person. It same with the children in the novel “Five Children and It”, they wanted to be beautiful when they saw people around them, and one of them is Martha (the servant). It seems they wanted to do by their own selves, then they did not know what to do so that they came back to their home, but Martha did not notice and drove away them.
There are some points in this first chapter of “Five Children and It” that I want to find out. Why they want to be beautiful as an adult? When they became adult, why Martha did not know them even drove away them? Is it related that an adult can make a lie but the child not?

sources:
Nesbit, E. (1993(reprint)). Five Children and It. Hertfordshire: Wordsworth Edition
Lacan, Jacques. “The Mirror Stage as Formative of the Function of the I as Revealed in Psychoanalytic Experience”.