Tuesday, July 30, 2013

Respon dari Mata Kuliah Intro American History

Ketika saya lagi cari-cari bahan buat essay, saya jadi kepikiran sesuatu. Gak ada hubungan dengan essay saya sih :D tapi saya mau tanya, Pak ari bilang kita gak usah menentukan mana yang benar dan salah, saya keingetan kejadian 11 september 2001. Entah siapa yang membuat kejadian seperti itu, namun saya merasanya ada pengaruh ke kehidupaan saya, sempat maksudnya. Karena saya terlahir dengan agama Islam, dan memilih jalan Islam, kejadian 11 September itu cukup berpengaruh menurut saya. Bagaimana tidak, setelah kejadian itu, banyak orang di dunia tidak menyukai dengan Islam, ya dampaknya orangtua saya yang pernah mengaji di organisasi yang membenci Amerika melarang saya menggunakan produk apapun dari Amerika, bahkan dia berhenti merokok karena dugaanya rokok buatan amerika (bisa jadi) lalu apakah setelah melihat kondisi seperti itu kita masih tidak perlu menentukan mana yang benar dan salah? Apa karena, ketika kita tahu kita tidak bisa melakukan apapun? Bagaimana dengan tulisan? Bukankah itu bisa memberikan pengaruh cukup signifikan juga? Apakah akan terliat naïf, ketika kita mengungkapkan sesuatu yang benar atau salah dalam sebuah tulisan? (untuk menjauhkan fitnah sih maksudnya)



1 comment:

  1. Kadang orang terlalu overestimate dengan istilah benar-salah. Melulu memasukkannya ke dalam wacana ideologi. Padahal dalam kehidupan sehari-hari konsep benar-salah selalu ada untuk hal-hal praktis. Misal, nama kamu kan Nurul jadi salah kalau teteh panggil kamu Anita.

    Dalam hal praktis, sepele saja kita tidak bisa membebaskan diri dari benar-salah. Apalagi dalam hal-hal strategis (menyangkut kehidupan/nyawa banyak orang) yg lebih besar.

    Makanya teteh rasa yg naive itu yang menolak membahas benar-salah. Walaupun kadang bahasan gak harus selalu itu. Bisa juga baik-buruk, tepat-tidak tepat, etis-tidak etis.

    konsep benar-salah cuma salah satu hal yg mesti kita miliki untuk hidup.

    ReplyDelete